Cara mengajar Yesus
Cara
Mengajar Yesus Ketika Di Dunia
1.
Yesus
mengajar dengan menggunakan metode pengalaman langsung, yaitu mengajarkan
dengan langsung melakukannya.
Tuhan
Yesus tidak hanya mengajar dengan kata-kata, tetapi juga dengan seluruh
hidupNya, bahkan dengan sengsara dan kematiaanNya. Ia menunjukkan bahwa Yesus
adalah contoh dan teladan bagi para muridNya dalam ketaatan-Nya menjalankan
perintah Allah. Misalnya ketika Yesus membantu murid-muridNya menghadapi masalah
(Matius 14: 22-33; Markus 6: 45-52) ; Yesus memberi makan lima ribu orang Yoh 6:16-21; Yesus membasuh kaki
murid-muridNya 13:1-20.
Guru
pendidikan Agama Kristen harusnya dapat ditiru baik dalam sikap, perkataan dan
perbuatanNya sehari-hari. Sebagai contoh seorang guru PAK harus dapat membantu
peserta didik dalam mengatasi masalahnya. Tugas guru tidak hanya sebagai
pendidik tetapi juga sebagai konselor yang dapat membantu para anak didik nya
menghadapi masalah mereka. Para peserta didik pasti memiliki masalah pribadi
mereka hal ini akan berdampak bagi peserta didik baik secara fisik maupun
rohaninya yang mengakibatkan ada anak didik yang memiliki perilaku atau
kepribadian yang kurang baik, pendiam
atau kepribadian lainnya. Nah, disinilah peran seorang guru dibutuhkan oleh
peserta didik untuk membantu mereka mengatasi masalah yang mereka alami.
Sebagai contoh, seorang guru dapat mendekati anak tersebut dan mengajaknya
untuk bercerita mengapa dia seperti itu. Tentu saja guru tersebut harus menggunakan
meteode dan cara yang dapat membuat anak didik merasa bahwa ia memang perlu menceritakan
hal tersebut kepada gurunya. Nah, disini seorang guru akan perlahan mencoba
menasehati dan memberikan solusi kepada anak tersebut. Jadi dalam hal ini guru
tidah hanya berperan sebagai pengajar tetapi juga sebagai konselor. Peran seorang Guru dalam proses kemajuan pendidikan
sangatlah penting. Guru merupakan salah satu faktor utama bagi terciptanya
generasi penerus bangsa maupun Agama yang berkualitas, tidak hanya dari sisi
intelektulitas dan Rohania saja melainkan juga dari tata cara berperilaku dalam
masyarakat. Oleh sebab itu tugas yang ditempuh guru tidaklah mudah. Guru yang
baik harus mengerti dan paham tentang hakekat sejati dari seorang guru.
2.
Yesus mengajar dengan menunjukkan
bahwa Yesus benar-benar seorang Guru yang sempurna dari segi Ilahi dan segi
Insani, sebab memang Ia seorang Guru yang di Utus Allah.
Yesus
melakukan percakapan dengan Nikodemus “Datang sebagai guru yang diutus Allah”
(Yoh 3:2). Kata Rabi atau Rabuni pengertian Ibrani berarti 'besar', dipakai
sebagai kehormatan. Rabuni adalah bentuk penghormatan rabi, Yesus disebut
demikian dalam Mrk 10:51 dan Yoh 20:16. Yesus Kristus diakui sebagai guru oleh
orang-orang yang percaya maupun yang tidak percaya. (Mat 8:19; 9:11; 12:38;
19:16; 22:16, 24, 36; Yoh 3:2. Yesus mengajar ”sebagai seorang yang memiliki
wewenang, dan tidak seperti para penulis”. (Mat 7:29) Pengajarannya bersumber
dari Allah (Yoh 7:16; 8:28), dan Yesus memberikan keterangan dengan cara yang
sederhana, logika yang tidak dapat disangkal, pertanyaan yang menggugah
pikiran, perumpamaan yang menarik, dan ilustrasi penuh makna yang diambil dari
hal-hal yang dikenal baik oleh para pendengarnya. (Mat 6:25-30; 7:3-5, 24-277).
Guru
PAK harus dapat menunjukkan bahwa dia adalah benar-benar seorang guru yang
profesional. Perlu diketahui guru merupakan pekerjaan yang paling mulia karena
memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar dalam mencerdaskan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Seorang guru harus dapat menyadari bahwa pekerjaan
yang dia miliki saat ini adalah sudah direncanakan dan berasal dari Tuhan. Pengalaman mengajar sebagai bagian dari
pengalaman kerja yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk dapat mengatasi
permasalahan dalam tugasnya, karena harus disadari bahwa untuk menjadi guru
yang profesional bukanlah hal yang mudah sebab hal tersebut menuntut banyak
tanggung jawab. Dengan adanya pengalaman mengajar diharapkan mampu terus
berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, sebab guru senantiasa dituntut
untuk menyesuaikan ilmu dan ketrampilannya dengan ilmu dan teknologi yang
sedang berkembang. Pengalaman mengajar yang dimiliki oleh seorang guru tidak
hanya berupa kegiatan pembelajaran di kelas saja tetapi juga kegiatan-kegiatan
di luar proses belajar mengajar. Sebagai contoh seorang guru harus dapat
melakukan pengajaran seperti yang dilakukan oleh Yesus yaitu”sebagai seorang
yang memiliki wewenan, Pengajarannya
bersumber dari Allah, dan memberikan keterangan dengan cara yang sederhana,
logika yang tidak dapat disangkal, pertanyaan yang menggugah pikiran,
perumpamaan yang menarik, dan ilustrasi penuh makna yang diambil dari hal-hal
yang dikenal baik oleh para pendengarnya. Dengan demikian maka peserta didik
akan lebih aktif dan antusias dalam belajar dan mendengarkan guru pada saat
menyampaikan materi.
3.
Yesus mengajar melalui hidup dan
perbuatannya
Yesus
mengajarkan Kasih kepada semua orang, Kasih yang begitu Besar, kasih yang tidak
dibuat-buat seperti pengajar-pengajar yang lain “seperti pemuda yang kaya yang
mementing diri sendiri” Yesus memandang dia dan menaruh Kasih (Mar 10:21) . Yesus
yakin akan manfaat pengajaran-Nya Ia yakin bahwa tujuan-Nya tidak dapat dicapai
dengan gerakan besar-besaran, atau siasat politik melainkan dengan pengajaran.
Mengajar dan membimbing orang dalam Kasih dan kebaikan yang bermoral serta
pemahaman yang benar adalah perkerjaan Yesus yang utama. Keutamaan mengajar
didalam hidup yesus terbukti dari kenyataan Ia pada umum-Nya dikenal sebagai
guru.
Guru
PAK harus dapat mengajar dengan penuh kasih kepada anak didiknya dan membuang
mindset bahwa guru harus dibayar dengan gaji yang tinggi agar dapat mengajar
dengan baik. Guru harus dapat membimbing anak didiknya dalam kasih dan kebaikan
yang bermoral serta pemahaman yang benar seperti yang dilakukan oleh Yesus. Seorang
guru tidak boleh melakukan siasat politik dalam pengajaranya melainkan harus
mengajar dengan penuh kasih. Untuk
menjadi guru yang baik, ini merupakan suatu pengorbanan dan peka terhadap
situasi yang langsung maupun tidak langsung yang terjadi pada saat yang tak
terduga.. Guru yang profesional biasanya menyediakan penjelasan atau bukti
pendukung atau menggunakan suatu metode yang lain guna membantu pendengar atau
Audiens untuk memahami dan mengingat apa yang diajarkannya. Guru-guru yang
cakap dalam pengajarannya juga perlu
pertolongan Roh Kudus mencapai kesatuan dalam iman dan dalam pengetahuan yang
baik dalam yesus Kristus, menjadi manusia dewasa, mencapai tingkat pertumbuhan
yang merupakan ciri dari kepenuhan Kristus”. Hal yang dapat dilakukan oleh seorang guru
yang baik dan profesional adalah: a) Sesuai ucapan dan perbuatan. b) Terbuka
terhadap saran dan kritik dari rekan sejawat maupun siswa. c) Tidak mudah
tersinggung dan pemarah. d) Berpikir positif, kritis dan kreatif. e) Selalu
optimis dalam hidup. f) Luwes dalam bergaul dengan siapa pun. g) Religius.
Tujuan pendidikan agama Kristen merupakan hal yang dominan dalam pendidikan,
bahwa pendidikan adalah persoalan tujuan dan fokus. Mendidik anak berarti
bertindak dengan tujuan agar mempengaruhi perkembangan anak sebagai seseorang
secarah utuh. Pendidikan agama Kristen di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan
dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,
penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Kristen
sehingga menjadi manusia yang terus berkembang dalam hal keimanan di dalam
Kristus, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan
pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
4.
Yesus
mengajar dengan memakai perumpamaan untuk mengajar seluruh
pendengar-pendengarnya
Metode pengajaran Yesus dengan
menggunakan perumpaman membuat kegiatan belajar menjadi menarik. Perumpamaan-perumpamaan
yang disampaikan relevan dengan keadaan yang dihadapi Yesus. Yesus memgajar
dengan menerapkan metode bercerita perumpamaan. Sebab dengan metode ini lebih
gampang dipahami oleh orang-orang yang dihadapinya. Orang buta menuntun orang
buta, pasti keduanya akan jatuh ke dalam lobang (Matius 15:14). Lebih mudah seeokor unta melewati lobang
jarum daripada seorang kaya masuk kedalam Kerajaan Allah (Mar 10:25). Mengapa engkau
melihat selimbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak
engkau ketahui? ( Matius 7:3). Pelita
dibawah gantang ( Mat 5:14-15; Markus 4: 21-22, Luk 8:16,11:33). Pembangunan
yang bijaksana dan bodoh (Matius 7:24-27; Luk 6:47-49). Penabur dan tanah (Matius 13:3-8; 18-23, Markus 4:3-8 , 14-20;
Lukas 8:5-8; 11-15).
Guru PAK harus dapat menarik
perhatian para muridnya ketika ia menyampaikan materi pembelajaran. Dengan
demikian guru akan lebih cepat memahami dan mengerti akan yang disampaikan oleh
gurunya. Perumpamaan yang jelas akan membawa para pendengar pada
aktivitas-aktivitas kehidupan sehari-hari yang dapat menjelaskan bahwa
kebenaran-kebenaran tentang Allah sesuai dengan pengalaman mereka. Metode ini
juga membuat para pendengar atau anak didiknya menganalisis secara aktif masalah
mereka sendiri an belajar melalui aktivitas diri mereka. Peserta didik sendiri harus dapat menerapkan
ketika mereka mendegar ilustrasi-ilustrasi tajam dan cerdik, yang mereka rasakan mempunyai makna yang mendalam
, dan pasti mereka akan berulang-ulang memikirkannya. Dengan hal ini maka akan
tercapai tujuan pembelajaran yang baik
dan akan dapat menarik perhatian para peserta didik untuk melakukan atau
menerapkan nya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
5.
Yesus
mengajar dengan menggunakan bimbingan
Yesus mengajar murid-muridNya dengan ceramah disertai
dengan bimbingan kepada mereka. Yesus berceramah kepada murid-muridNya kemudian
membimbing mereka untuk mengamalkannya. Sebagai contoh Yesus mengajar dengan
menggunakan metode bimbingan dalam Matius 10, hendaklah kamu cerdik seperti
ular dan tulus seperti merpati (Matius 10:1-5-16). Demikian juga seorang guru
hendaklah tugasnya jangan hanya mengajar saja tetapi juga sebagai pembimbing.
Sebagai contoh ketika seorang guru mengajar dalam ruang kelas dengan materi
“saling mengasihi anggota keluarga” maka guru tersebut harus dapat membimbing
anak didiknya untuk menerapkannya bahwa mereka harus dapat mengasihi anggota
keluarganya. Dengan demikian maka mereka akan terdidik dengan baik. Peserta
didik tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual tetapi juga spiritualnya.
Peserta didik harus dapat terarah dengan baik dan memilik ahklak yang baik.
Daftar Pustaka
Dr. E. G. Homrighausen & Dr. I. H.Enklaar. 1993. Pendidikan
Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Gp Harianto. 2012. Pendidikan Agama Kristen Dalam
Alkitab & Dunia Pendidikan Masa Kini. Yogyakarta: ANDI
Lebar, Lois E. 2006. Education That Is Christian
Proses Belajar Mengajar Kristiani Dan Kurikulum Yang Alkitabiah. Malang:
Gandum Mas.
Paulus Lilik Kristanto. 2008. Prinsip & Praktik
Pendidikan Agama Kristen. Yogyakarta: ANDI
Comments
Post a Comment